Jumat, 21 Juni 2013



ADOLF HITLER






Awal Hidup :

Adolf Hitler dilahirkan di Braunau am Inn, Austria, dekat Jerman pada 20 April 1889. Ayah Adolf Hitler, Alois Hitler, merupakan seorang pegawai kantor bea cukai. Setelah ayahnya pensiun, keluarga Hitler pindah ke kota Lambach (awal dari kehidupan yg terus berpindah-pindah di masa pensiun ayahnya).Ibunya merupakan keturunan yahudi. Di Kota tersebut terdapat sebuah biara Katolik yang dihiasi ukiran kayu dan batu yang diantaranya terdapat beberapa ukiran swastika, yang kemudian menjadi tempat Adolf muda belajar. Adolf Hitler dapat menyesuaikan dengan baik di sekolah biara tersebut, bahkan konon ia memiliki suara yang lumayan bagus. Sebagai Adolf muda, ia juga memiliki idola, yaitu biarawan yang melayani di sekolah biaranya, bahkan ia pernah serius selama 2 tahun bercita-cita ingin menjadi biarawan. Ketika beranjak dewasa, cita-citanya berubah ingin menjadi seorang seniman. bahkan ia mencoba untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi seni di Wina, Austria namun gagal, dan bahkan ia pernah menjadi seorang tunawisma di kota ini.
Ketika Perang Dunia I meletus, Hitler turut serta pada usia 25 tahun sebagai pengantar pesan dalam pasukan Infantri Resimen Bavaria ke-16, dan ia merupakan salah satu orang yang paling beruntung di medan pertempuran. Pernah suatu kali resimennya bertemu pasukan Inggris dan Belgia di dekat Ieper (bahasa Perancis: Ypres), resimennya kehilangan 2.500 dari 3.000 orang, tewas, luka-luka atau hilang dan Adolf Hitler lolos tanpa luka sedikitpun dan beberapa kali ia berdiri di satu tempat dan kemudian berpindah ke tempat lain yang beberapa detik kemudian tempat dia sebelumnya berdiri kejatuhan bom. Luka pertamanya didapatnya pada tanggal 7 Oktober 1916 tepat 2 tahun setelah ia terjun kedalam perang, akibat pecahan mortir di perang di Kota Somme. Ketika gencatan senjata ditanda tangani pada tanggal 11 November 1918, Hitler sedang dirawat di rumah sakit akibat terkena serangan gas klorin dari inggris yang mengakibatkan buta sementara. Ketika itu Hitler menjabat sebagai kopral.
Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai Nazi. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA. Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Terus terang, secara pribadi, saya tidak pernah melihat orang berpidato sehebat Hitler. Ketika pengikutnya berteriak sambil mengangkat tangan “HAIL HITLER!”. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik dan mengikuti apapun yang diucapkannya.
Di penjara dia menulis bukunya yang terkenal, “Mein Kampf” (Perjuanganku) 1924. Ernst Hanfstaengl menjadi salah satu penerbit buku yang super laris dan menghasilkan income yang banyak. Buku ini bisa digambarkan sebagai sebuah buku otobiografi, pikiran politik/ filsafatnya, sejarah serta buku hariannya. Dalam tulisannya ini Hitler yakin bahwa bangsa Arya adalah ras teringgi, penemu seni, ilmu dan tekhnology. Selanjutnya Hitler ingin menciptakan sebuah “ras arya” yang “genuine” yang nantinya akan meleading kebudayaan, keindahan, martabat dari semua jenis ras manusia. Buku ini kemudian menjadi seperti “The Bible” bagi pengikutnya.
Setelah mendekam di penjara kurang lebih 9 bulan, Hitler mendapat amnesti, tetapi partai Nazi miliknya sudah amburadul saat dia keluar penjara. Disini kita bisa melihat salah satu talenta besarnya dalam berorganisasi. Hitler berhasil membangun kembali partainya dari partai kacau balau sampai menjadi salah satu partai terbesar di Jerman.[5]

Partai Nazi :
Nazisme muncul sebagai akibat dari Perang Dunia I. Pada 11 November 1918 secara mengejutkan bagi pasukan garis depan Jerman, perang tiba-tiba berakhir. Pasukan garis depan tidak merasa dikalahkan dan mereka heran mengapa gencatan senjata terjadi begitu cepat sehingga mereka harus segera meninggalkan posisinya padahal mereka masih berada di wilayah musuh. Mitos yang berkembang di antara para prajurit Jerman yang menyerah ini adalah bahwa mereka telah “ditikam dari belakang.” Bahwa pasukan garis depan dan 2 juta rakyat Jerman tewas selama perang telah dikhianati oleh kelompok Marxis dan Yahudi yang telah memunculkan perbedaan pendapat di negara mereka. Ketika pasukan selamat itu kembali ke Jerman baru yang demokratis, mereka membawa serta kekecewaan mereka. Seusai perang, negara-negara sekutu melanjutkan blokade terhadap Jerman. Pasukan yang kembali dan berbaris melewati München, ibukota Bayern, terkejut melihat keluarga mereka yang masih menderita. Jutaan rakyat Jerman kelaparan dan ribuan lainnya sekarat akibat penyakit TBC dan influenza.
Di Jerman, politik terbagi menjadi 2 kutub, Konservatif dan Sosialis; masing-masing kelompok menjadi radikal di masa krisis. Situasi semakin bertambah buruk dengan munculnya gerakan Republik Soviet München, sebuah upaya untuk menciptakan pemerintahan bergaya Soviet yang dikobarkan oleh kelompok sayap kiri Raterepublik di Munich. Tentara pemerintah diturunkan untuk menumpas pemberontakan tersebut dan pecahlah pertempuran terbuka di jalan-jalan Munich. Lebih dari 500 orang terbunuh. Tentara didukung oleh Freikorps, prajurit bayaran sayap kanan yang dibiayai oleh pemerintah. Freikorps benar-benar menjalankan tugasnya, mereka membantai orang-orang yang mereka anggap sebagai anggota Raterepublik dan berhasil menumpas pemberontakan itu.
Pransangka anti-Semit di kelompok kanan semakin diperkuat oleh kenyataan bahwa pimpinan Raterepublik sebagian besar adalah orang Yahudi, sehingga muncul kesan bahwa Bolshevisme (komunis) dan Yudaisme pada adalah dasarnya sama. Wajar ketika sikap anti Yahudi kemudian berkembang luas.
Freikorps dielu-elukan di München setelah penumpasan Raterepublik. Kelompok Yahudi adalah kambing hitam yang sempurna untuk disalahkan atas semua penyakit negara tersebut. Freikorps didukung pejabat-pejabat sayap kanan di militer seperti Kapten Ernst Roehm (yang nantinya akan menjadi komandan tertinggi SA, “Pasukan Badai”), seorang pria dengan filosofi sederhana:
“Aku masih muda dan liar. Karenanya, perang dan kerusuhan lebih menarik bagiku dibandingkan tatanan borjuis yang rapi. Brutalitas dihargai, rakyat butuh rasa takut; mereka ingin takut pada sesuatu; mereka ingin seseorang yang membuat mereka takut dan memaksa mereka menyerahkan dalam ketakutan.”
Di awal tahun 1918, sebuah partai bernama Freier Ausschuss für Einen Deutschen Arbeiterfrieden (Komite Bebas untuk Kedamaian Buruh Jerman) didirikan di Bremen, Jerman. Anton Drexler, seorang tukang kunci dan penyair, mendirikan sebuah cabang dari perkumpulan ini pada 7 Maret 1918, di Munich. Drexler pernah menjadi anggota partai Fatherland semasa Perang Dunia I, dan merupakan salah satu penentang perjanjian damai antara Sekutu dengan Jerman yang mengakhiri Perang Dunia I tahun 1918. Ia memiliki pandangan seperti umumnya nasionalis militan saat itu: menentang Perjanjian Versailes, anti-semit dan anti-marxis, dan mempercayai superioritas ras Arya. Ia juga percaya bahwa kapitalisme Internasional merupakan bagian dari gerakan dominasi Yahudi di seluruh dunia dan menuduh kapitalis mengambil keuntungan (profit) dari Perang Dunia I. Drexer juga berpandangan bahwa kekacauaan dan ketidakstabilan politik adalah karena Republik Weimar tidak mau mempedulikan rakyat kecil.
Pada tahun 1919, Drexler, dengan Gottfried Feder, Dietrich Eckart dan Karl Harrer, mengubah nama partai tersebut menjadi Deutsche Arbeiterparte (Partai Pekerja Jerman) atau biasa disingkat DAP.
Tahun 1919, Rohm bergabung dengan partai tersebut. Di sana, dia bertemu dengan seorang veteran Perang Dunia I, berusia 30 tahun: Kopral Adolf Hitler yang sama seperti Rohm, membenci kelompok Komunis dan Yahudi. Hitler juga bergabung dengan partai pekerja Jerman pada tahun 1919. Di kartu anggotanya tertera dia anggota nomor 555 meskipun pada kenyataannnya dia anggota nomor 55; partai itu memberi nomor mulai dari 500 agar anggotanya terlihat banyak.
Hitler tak berbeda dengan ribuan mantan prajurit lainnya di München, dia luntang-lantung tanpa pekerjaan tetap. Tapi kini dia telah menyadari bakat alaminya untuk berorasi dan menarik orang untuk bergabung dengan partainya, sehingga ia memiliki peran dominan di sana. Dia salurkan kebencian, kemarahan atas berakhirnya perang dengan pidato yang berapi-api. Hitler selalu berbicara tentang apa yang disebutnya sebagai ketidakadilan perjanjian damai Versailes yang ditandatangani pada akhir Perang Dunia I. Berdasarkan perjanjian itu, Jerman kehilangan banyak wilayah negaranya. dan dipaksa membayar ganti rugi pada negara-negara pemenang. Pada awal 1920, inflasi merajalela tak terkendali, keuangan benar-benar hancur sehingga rakyat Jerman berpikir bahwa demokrasi tak menghasilkan apapun.
Di Bayern, pada tahun 1921 Hitler dinobatkan menjadi pimpinan partai pekerja Jerman yang kecil itu. Namanya di ubah menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (“Partai Pekerja Nasionalis Sosialis Jerman”), disingkat Nazi atau NSDAP. Saat itu hanyalah salah satu dari banyak partai sayap kanan di Munich dan mereka semua mengatakan yang sama: Versailes adalah kejahatan dan kelompok Yahudi ada di belakangnya.
Dinamisme Hitler yang dibarengi dengan nada tanpa kompromi dalam pidato-pidatonya mulai menarik warga Bayern terkemuka lainnya untuk berpaling pada partai baru Nazi. Pada tahun 1922, seorang penerbang ulung pemegang penghargaan “Pour le Merite” sekaligus komandan skuadron Richthodenber dalam Perang Dunia I, Hermann Göring, bergabung dengan Nazi. Nazi pun menyebarkan pengaruhnya ke wilayah pedesaan Bayern. Di sana, seorang mahasiswa pertanian yang awalnya ingin menjadi peternak ayam, Heinrich Himmler bergabung dengan Nazi (di kemudian hari, ia ditunjuk sebagai komandan tertinggi SS).
Bulan Januari 1923 di Ruhr, pasukan Perancis datang untuk meminta pembayaran ganti rugi perang, mengasingkan dan menghina rakyat Jerman. Perancis memerintah mereka dengan tangan besi. Rakyat Jerman menganggap hal ini sebagai upaya balas dendam. Sentimen nasionalis pun mulai berkembang di Jerman. Sebagai hasilnya, jumlah anggota Partai Nazi bertambah drastis menjadi sekitar 20.000 orang.
Di München pada tahun 1923, dalam suasana krisis yang disebabkan oleh pendudukan Ruhr, Hitler dan Nazinya mulai bertindak. Hitler berdiri di atas panggung Burgerbrau Keller pada tanggal 8 November dan menghentikan rapat politik sayap kanan, ia menyerukan dilaksanakannya sebuah revolusi nasional untuk menggulingkan pemerintah sayap kiri di Berlin. Keesokan harinya, 9 November 1923, Nazi, bersama dengan partai sayap kanan lainnya berparade di Munich untuk mengumpulkan dukungan. Mereka dihentikan oleh polisi di monumen perang Feldherrenhalle. Awalnya, Nazi berharap militer dan polisi mendukung parade tersebut dan bergabung bersama mereka, tapi yang terjadi sebaliknya, polisi tidak mendukung mereka; tembakan dilepaskan dan peserta parade dibubarkan. Untung bagi Hitler, ia berhasil lolos dari penembakan itu. 4 perwira polisi dan 16 anggota Nazi kehilangan nyawa mereka. Selain membunuh polisi, beberapa pengikut Nazi juga melakukan perampokan bank dalam aksinya.

Hitler kemudian diadili bersama pimpinan parade lainnya pada awal 1924 dengan tuduhan melakukan penyerangan terhadap polisi dan perampokan bank. Dalam pengadilan tersebut, Hitler dengan sikapnya yang menantang berkata:
“Kau bisa menyatakan kami bersalah ribuan kali, tapi dewi yang memimpin pengadilan abadi sejarah akan, dengan senyuman, mencabik-cabik dakwaan penuntut umum dan keputusan pengadilan ini. Dan sang dewi akan membebaskan kami”.
Hitler menjadi terkenal karena pernyataan sikapnya yang berani. Hakim Georg Neithardt, hakim pengadilan yang mendengar pernyataannya itu pun jadi bersimpati padanya dan bahkan mengirim pesan ke Pengadilan Banding untuk mengurangi masa kurungan Hitler. Sebagai hasilnya, Hitler hanya perlu menjalani hukuman 9 bulan penjara di Penjara Landsberg; setelah menyulut revolusi, pembunuhan 4 perwira polisi, dan perampokan bank. Tahun 1924, nama Hitler dan Nazi sempat terbenam.
Pada pertengahan 1920-an ekonomi Jerman pulih dan inflasi mulai berkurang. Pemerintahan Weimar yang berkuasa berhasil menyelesaikan masalah pergantian kerugian perang dengan meminjam uang dari Amerika Serikat. Namun, ada sejumlah rakyat Jerman yang tidak setuju dan menyebut peristiwa ini sebagai “kemerosotan Weimar”. Mereka bergabung dengan kelompok nonpolitik seperti Wandervogel yang menyerukan untuk kembali ke cara hidup lama yang lebih sederhana. Nazi memanfaatkannya dan ikut mensosialisasikan gerakan untuk kembali ke nilai lama ini (gerakan ini tetap bertahan ketika Nazi berkuasa dalam sebuah kelompok yang dinamakan Hitler-Jugend, Pemuda Hitler).
Pada pertengahan tahun 1920-an, partai Nazi menjadi sebuah partai kecil yang radikal. Program partai mereka menjanjikan bahwa jika Nazi berkuasa, Yahudi Jerman, yang dianggap berada dibalik ‘Perjanjian Versailes’, akan dicabut kewarganegaraannya, atau bahkan diusir dari negara tersebut. Menurut Bruno Hahnel, pemimpin Kelompok Muda Hitler untuk tahun 1927—1945, mereka menganggap bahwa Golongan Yahudi Dunia ingin meraih kekuasaan dan menguasai dunia sehingga Kelompok Muda Hitler harus menggagalkannya.
Isu konspirasi Yahudi sedunia itu disuarakan secara terbuka oleh Nazi dan dipercaya. Bersamaan dengan munculnya paham anti-Semit itu, tumbuh keyakinan bahwa kekerasan adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses politik, sehingga kemudian, Nazi mendirikan sayap paramiliter yang disebut Sturmabteilung (SA), “Pasukan Badai“. Tugasnya adalah menjaga pertemuan-pertemuan Nazi, mengancam pengikut partai-partai lain, dan menggalang dukungan.
Pada tahun 1928 atau 7 tahun setelah Hitler memimpin partai, Nazi gagal meraih kekuasaan dalam pemilu. Pada pemilu itu, Nazi hanya mendapatkan 2,6% suara. Tapi 4 tahun dan 18 bulan kemudian, Hitler menjadi Kanselir Jerman karena Nazi didukung oleh keadaan.

Pada tahun 1930-an, Jermah jatuh bangkrut. Harga produk pertanian dunia yang jatuh mengakibatkan kemiskinan, jatuhnya Wall Street mengakibatkan kemerosotan ekonomi di seluruh dunia, ditambah lagi dengan datangnya tagihan utang dari Amerika Serikat yang semakin menekan persediaan devisa Jerman. Tahun 1931 angka pengangguran di Jerman meningkat hingga 5 juta orang. Pengangguran hidup dengan susah payah di perkotaan ketika Jerman menjadi negara dengan perekonomian paling buruk di dunia. Keadaan semakin buruk ketika lima bank utama di Jerman hancur pada tahun 1931 menyebabkan lebih dari 20.000 perusahaan Jerman gulung tikar.

ISI LAIN PEMIKIRAN ADOLF HITLER
Adolf Hitler adalah seorang diktator yang dikenal oleh banyak orang sebagai orang yang kejam dan bengis yang sangatlah terkenal dengan faham Fasisme. Tetapi disisi lain Adolf Hitler mempunyai sisi lain yang sangat bertolak belakang sejarah yang ada didunia ini. Buku sejarah dunia lebih banyak mencatat sisi kelam dari Adolf Hitler yang terkenal dengan peristiwa pembantaian Yahudi atau dikenal dengan istilah Holocaust.
Jika kita berbicara tentang kebengisan dan pembunuhan umat manusia, di Inggris juga ada yang lebih keji dari itu begitu juga pada masa kekaisaran Jepang. Namun mengapa dunia hanyalah menghukum Adolf Hitler dan menjelek-jelekkan nama Nazi seolah-olah Nazi masih berwujud hingga hari ini sementara dunia melupakan kesalahan Inggris terhadap Skotlandia, Jepang terhadap dunia dan Afrika Selatan terhadap warga kulit hitam-nya?

Prinsip-prinsip Adolf Hitler
Prinsip Adolf Hitler tentang Yahudi, Zionisme dan proses berdirinya negara Israel. Adolf Hitler telah melancarkan Holocaust untuk membasmi Yahudi karena dia beranggapan suatu saat nanti Yahudi akan menjerumuskan umat manusia didunia.
Prinsip Adolf Hitler tentang Islam. Adolf Hitler telah mempelajari sejarah tentang kerajaan dan umat terdahulu, dan dia telah menyatakan bahwa ada tiga peradaban yang terkuat yaitu Persia, Romawi dan Arab. Ketiga peradaban yang terkuat itu telah menguasai dunia pada masa lalu. Sementara Persia dan Romawi masih melanjutkan peradaban mereka hingga hari ini, namun Arab hanya bertengkar dengan sesamanya. Dia melihat ini sebagai satu masalah karena Arab akan merobohkan Peradaban Islam yang dia telah lihat begitu hebat pada masa lalu.
Adolf Hitler merasa kagum akan Peradaban Islam, oleh karena itu dia telah mencetak panduan mengenai Islam dan diedarkan kepada tentara Nazi, walaupun pada waktu itu kepada tentara yang non-Islam.
Dimanapun dia berada, Adolf Hitler juga selalu memberi kesempatan untuk tentara Jerman yang beragama Islam untuk menunaikan sholat ketika sudah masuk waktunya, bahkan tentara Jerman pernah sholat berjama’ah di Lapangan Berlin dan pada waktu itu Adolf Hitler hanya menunggu mereka hingga mereka menyelesaikan sholat berjama’ah untuk menyampaikan pidatonya.
Adolf Hitler juga sering bertemu dengan para Ulama Islam dan meminta pendapat mereka serta belajar dari mereka tentang agama, khususnya Islam dan kisah para sahabat dalam menyusun strategi.Dia juga meminta para Syaikh untuk mendampingi tentaranya dan mendo’akan mereka yang non- Islam dan memberi semangat kepada tentara Islam untuk memerangi Yahudi.

Pengaruh Al-Quran dalam ucapan Adolf Hitler
Ketika Adolf Hitler dan tentara Nazi tiba di Moscow, dia berniat menyampaikan pidato. Dia memerintahkan para penasihatnya untuk mencari kata-kata pembukaan yang agung dari kitab suci, kata-kata ahli filsafat atau dari bait syair. Seorang sastrawan Iraq yang tanggal di Jerman memberi masukan ayat Al-Qur’an yang artinya adalah “Telah dekat Hari Kiamat dan telah terbelah bulan…”
Adolf Hitler merasa kagum dengan arti ayat Al-Qur’an ini dan menggunakannya sebagai kalimat pembukaan dan isi kandungan pidatonya. Para ahli tafsir Al-Qur’an sendiri menjelaskan bahwa ayat Al-Qur’an tersebut bermakna keagungan, kekuatan dan mempunyai arti yang sangat mendalam.
Semua ini dinyatakan Adolf Hitler dalam bukunya Mein Kampf yang ditulis di penjara bahwa segala tindakannya berdasarkan Al-Qur’an khususnya tindakannya terhadap kaum Yahudi.
Adolf Hitler bersumpah dengan nama Allah SWT
Adolf Hitler telah mengatakan sumpah dengan menyebut nama Allah SWT di dalam ikrar pimpinan tentaranya yang akan tamat belajar di Akademi tentara Jerman.
“Saya bersumpah dengan nama Allah (Tuhan) yang Maha Besar dan inilah sumpah suci saya, bahwa saya akan mematuhi semua perintah pimpinan tentara Jerman dan pemimpinnya  (saya) Adolf Hitler, panglima tertinggi, akan selalu bersedia untuk mengorbankan nyawa saya kapanpun demi kepemimpinan saya”.
Adolf Hitler juga pantang meminum arak ketika dia gemetar saat keadaan pasukan Jerman sedang goncang dan berbahaya. Waktu itu para dokter memintanya meminum arak sebagai obat dan beliau menolak sambil berkata, “Bagaimana anda ingin menyuruh seseorang minum arak untuk pengobatan sedangkan dia seumur hidupnya tidak pernah menyentuh arak” . Adolf Hitler tidak pernah menyentuh arak sepanjang hidupnya, minuman kegemarannya adalah hanya teh celup.

Friedrich Engels








Friedrich Engels (lahir di Barmen, Wuppertal, Jerman, 28 November 1820 – meninggal di London, 5 Agustus 1895 pada umur 74 tahun) adalah anak sulung dari industrialis tekstil yang berhasil, sewaktu ia dikirim ke Inggris untuk memimpin pabrik tekstil milik keluarganya yang berada di Manchester, ia melihat kemiskinan yang terjadi kemudian menulis dan dipublikasikan dengan judul Kondisi dari kelas pekerja di Inggris (Condition of the Working Classes in England) (1844) Pada tahun 1844 Engels mulai ikut berkontribusi dalam jurnal radikal yang yang ditulis oleh Karl Marx di Paris. kolaborasi tulisan Engels dan Marx yang pertama adalah The Holy Family. Mereka berdua sering disebut "Bapak Pendiri Komunisme", di mana beberapa ide yang berhubungan dengan Marxisme sudah kelihatan. Bersama Karl Marx ia menulis Manifesto Partai Komunis (1848). Setelah Karl Marx meninggal, ialah yang menerbitkan jilid-jilid lanjutan bukunya yang terpenting Das Kapital. [1]
Ketika Marx meninggalkan Prancis, ia berpindah ke Brussel. Disitu Marx dan Engels lebih intensif mengarahkan perhatian kepada politik internasional. Mereka menjadi anggota “Perhimpunan Komunis” dan atas permintaan organisasi ini mereka menuyusun Manifesto Komunis” (1848), suatu pernyataan dari pihak komunis pada ketika suasana revolusioner dirasakan di banyak tempat di Eropa. Waktu revolsi Jerman pada tahun 1848 Marx dan Engels pulang ke Jerman dan di sana mereka menerbitkan sebuah harian. Tetapi revolusi itu gagal, Marx kembali lagi ke Paris dan akhirnya menetap di London. Di situ pada tahun 1867 diterbitkan jilid pertama suatu buku yang berjudul Das Kapital yang harus dianggap sebagai karangan Marx yang terpenting. Karena pekerjaan organisatorisnya dalam gerakan komunis dan karena kesehatannya semakin terganggu, Marx sendiri tidak sanggup untuk menyelesaikan buku ini. Sesudah Marx meniggal, Engels menerbitkan jilid kedua dan ketiga, masing-masing pada tahun 1885 dan 1894.
Tidak jarang pemikiran Marx ditunjukkan dengan nama-nama “materialisme dialektis” dan “materialisme historis”. Marx sendiri tidak pernah menggunakan nama-nama tersebut.  “Materialisme historis” untuk pertama kalinya dipakai oleh Engels, ketika Marx sudah meninggal. Dan nama “materialisme dialektis” dikemukakan pada tahun 1891 oleh pemikir Rusia yang bernama G. Plekhanov.
a.       Materialisme dialektis
Seperti semua Hegelian berhaluan kiri, Marx pun sangat mengagumi metode dialektika yang diintroduksikan Hegel ke dalam filsafat. Tetapi dialektika Hegel katanya berjalan pada kepalanya dan ia mau meletakkannya di atas kakinya. Maksudnya ialah bahwa pada Hegel dialektika adalah dealiktika ide dan ia mau menjadikannya dialektika materi. Untuk Hegel dan idealisme pada umumnya, alam merupakan buah hasil Roh, tetapi Marx dan Engels segala sesuatu yang bersifat rohani merupakan buah hasil materi dan tidak sebaliknya. Dengan demikian Marx dan Engels memihak pada usaha Feurbach untuk mengganti idealisme dengan materialisme.
      Dengan menganut suatu materialisme yang bersifat dialektis, Marx dan Engels menolak materialisme abad ke-18 dan juga materialisme ilmiah dari abad ke- 19 yang kedua-duanya bersifat mekanistis. Meurut materialisme abad ke- 18 tidak ada perbedaan prinsipiil antara sebuah mesin dan satu makhluk hidup (termasuk manusia). Hanya dalam hal terakhir ini mekanisme adalah lebih pelik. Salah satu prinsip materialisme dialektis ialah bahwa perubahan dalam hal kuantitas dapat mengakibatkan perubahan dalam hal kualitas. Itu berarti bahwa suatu kejadian pada taraf kuantitatif (misalnya pengintegrasian lebih rapat dari bagian-bagian materi) dapat menghasilkan sesuatu yang sama sekali baru. Dengan cara itulah kehidupan berasal dari materi mati dan kesadaran manusiawo berasal dari kehidupan organis.

b.      Materialisme historis
Dengan suatu nama lain filsafat Marx dan Engels ditunjukkan pula sebagai “materialisme historis”. Dalam nama ini pun tampaklah pengaruh Hegel atas Marx dan Engels, sebab peranan sejarah dalam pemikiran mereka pasti diwarisi dari Hegel. Bukan saja kehidupan dan kesadaran manusia, melainkan juga seluruh sejarah manusia harus diartikan dengan cara materailistik. Seperti materialisme dialektis terutama dikerjakan oleh Engels, materialisme historis ini terutama dirancang oleh Marx sendiri.
      Disini pikiran dasar ialah bahwa arah yang ditempuh sejarah sama sekali ditentukan atau didetermunasi oleh perkembangan sarana-sarana produksi yang materiil. Jika sebagai suatu contoh kita memilih pengolahan tanah, maka perkembangan sarana-sarana produksi adalah umpamanya: tugal, pacul, bajak, mesin. Biarpun sarana-sarana produksi sendiri merupakan buah hasil pekerjaan manusia. Menurut pendapat Marx, manusia memang mengadakan sejarahnya, tetapi ia tidak bebas dalam mengadakan sejarahnya. Sebagaimana juga materi sendiri, sejarah dan dideterminasi secara dialektis bukan secara mekanistis. [2]
Dalam buku Pemikiran Politik Barat karya Ahmad Suhelmi teori perjuangan kelas Marx seperti yang ditulis mereka dalam beberapa karyanya. Diantaranya, The Manifesto of the Communist Party dan The Eighteenth Brumaire of Louis Bonaparte.


Manifesto of the Communist Party
Konsep perjuangan kelas Marx dapat dengan mudah ditelusuri dalam karyanya, ditulis bersama Engels, The Manifesto of the Communist Party (Manifesto Partai Komunis) dicetak Februari 1848. Mungkin, karya ini akan lebih tepat disebut pamphlet politik daripada buku ilmiah. Untuk waktu yang cukup lama, tulisan Marx dan Engels ini memperoleh popularitas luar biasa sejak pertama kali diterbitkan. Bagi kaum Marxis fanitik, tulisan ini telah menjadi ‘kitab suci’ disamping karya Marx yang lain, The Capital.
Pemikiran perjuangan kelas dikemukakan Marx dan Engels pada halaman pertama buku itu. Rumusan sederhana:
“Sejarah dari semua masyarakat yang ada sampai saat ini merupakan cerita dari perjuangan kelas. Kebebasan dan perbudakan, bangsawan dan kampungan, tuan, dan pelayan, kepala serikat serikat dan para tukang, dengan kata lain, penekan dan yang ditekan, berada pada posisi yang selalu bertentangan satu sama lainnya, dan berlangsung tanpa terputus”.  
            Dari kalimat-kalimat itu tersirat beberapa pemikiran penting Marx dan engels. Pertama, bahwa gagasan sentral dan yang ada di balik penyataan itu adalah fakta bahwa sejarah umat manusia diwarnai oleh perjuangan atau pertarungan di antara kelompok-kelompok manusia. Dan, dalam bentuknya yang transparan, perjuangan itu berbentuk perjuangan kelas. Perjuangan kelas ini menurut Marx bersifat permanen dan merupakan bagian inheren dalam kehidupan sosial. Perjuangan itu telah  terjadi sejak awal munculnya kelas-kelas sosial dalam masyarakat kuno.
           Kedua, pernyataan itu juga mengandung proposisi bahwa dalam sejarah perkembangan masyarakat selalu terdapat polarisasi. Suatu kelas hanya ada dalam posisi bertentangan itu tidak lain adalah kelas penindas dan kelas tertindas. Marx berpendapat bahwa dalam proses perkembangannya masyarakat akan mengalami perpecahan dan kemudian terbentuk dua blok kelas yang saling bertarung, kelas berjuasi kapitalis dan kelas ploretariat.[3]





[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Engels
[2] Prof. Dr. Kees Bertens, MSC. 1975. Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
[3] Ahmad Suhelmi. 2001. Pemikiran Politik Barat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.